Kamis, 02 Agustus 2007

Latihan Berdoa 1

Spiritualitas Ignasian sebagaimana dialami dalam Latihan Rohani Santo Ignatius selalu berawal dari permenungan kita akan "jejak-jejak" cinta Tuhan dalam hidup nyata kita. Dari kesadaran akan cinta Tuhan yang begitu besar itu, Latihan Rohani kita mendapat dasar dan titik pijaknya untuk berkembang dan juga bertumbuh dalam diri kita.

Dalam latihan berdoa kali ini, akan dicoba diperkenalkan cara berdoa dan bermeditasi dalam tradisi Ignatian. Bacaan Kitab suci yang direnungkan adalah Matius 14: 22-23
"Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Ada beberapa langkah doa:

1. tenangkanlah diri anda. Bila anda ada di depan komputer, duduklah dengan nyaman, relax, baik kalau ada earphone pasanglah earphone anda.

2. Sadarilah anda mau berada di hadapan Tuhan dan datang kepadaNya

3. Ucapkanlah doa singkat diawali tanda salib, mohon rahmat roh kudus dalam doa anda

4. bacalah perikop kitab suci di atas secara perlahan dalam hati.

5. seraya membaca, hadirkanlah tempat kejadian peristiwa itu dalam imaginasi anda. Lautan luas, dinginnya malam, deburan ombak, lebar dan panjang perahu, angin yang sepoi-sepoi, ramainya para murid. Hadirkan diri anda disana

6. Ungkapkan dan mohonkan rahmat kepada Tuhan supaya sungguh dapat merasakan kasihNya yang sudah dicurahkan dalam hidup anda

7. Bacalah kembali perikop tersebut, lalu hadirkanlah diri anda dalam peristiwa itu, bagaimana anda hadir disana dalam ombak yang keras, dan ketakutan, lalu melihat Yesus datang. Dengan nyaman nikmatilah kisahnya. Dengarlah kata-kata Yesus, tindakan Yesus, para murid dst.

8. Secara perlahan rasakanlah perasaan dan situasi hati anda pada saat itu. Apa yang dominan dan menggerakkan hati anda? Tinggalah dalam perasaan-perasaan tersebut dan renungkanlah.

9. sebagai bantuan, nikmatilah video berikut. Perhatikan perasaan dan suasana batin anda dalam permenungan ini.



10. bercakap-cakaplah dengan Yesus sendiri. Ungkapkan apa yang ada alami dan berterima kasih atas rahmat tersebut. Buatlah niat sederhana sebagai respon akan rahmat Allah itu, dan ucapkan syukur. Tutuplah doa dengan Bapa Kami.


Credit:
You are Mine by David Haas. Sung by Fr. RB Hizon, SJ and Sr. Bubbles Bandojo, RC.(Prayers from The Upper Room). Piano by Fr. Arnel dC Aquino, SJ
Video by: mhcaillesrn


Bookmark Artikel Ini:
Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Google Share on Facebook! Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

2 comments:

Anonim mengatakan...

Saya mau tanya: "apakah baca kitab Suci dalam bentuk dialog, bisa disebut juga meditasi Kitab Suci"?
Misalnya waktu saya membaca
Mat 3:13-17, saya tertarik dengan ayat 17, "lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan".
selesai baca ayat ini saya berkata kepada Tuhan: "Tuhan, saya juga ingin menjadi anak-Mu yang Kaukasihi, seperti Yesus ". dan Tuhan menjawab: " gampang, asal engkau hidup berkenan di hadapanKu"

Oh ya, saya menganggap kitab suci seperti buku cerita (kebetulan saya senang baca buku) jadi kadang saya bacanya sambil dengar lagu (entah lagu pop atau lagu rohani), tapi saya tetap bisa mengambil sari pati dari bacaan tersebut. Apakah ini salah?

e...,ini komentar atau minta petunjuk yah?

Terima kasih.
Semoga Tuhan Memberkati

-Finding God in All Things- mengatakan...

Berdialog dengan Tuhan sendiri pada saat kita tersentuh oleh sebuah ayat kitab suci tentunya merupakan sebuah pengalaman doa yang personal dimana Allah sendiri mau berbicara juga dalam diri kita. Pada prinsipnya, biarkanlah roh Tuhan sendiri yang menuntun kita, dan jangan terlalu banyak "berpikir".
Soal kitab suci tentunya membaca kitab suci juga perlu sikap hormat. Penting misalnya memohon rahmat sebelum membacanya. Hal lain, tentunya sangat baik bila memang membaca kitab suci dalam suasana yang relax, tenang dan nyaman. Sambil mendengarkan lagu rohani/instrumental sejauh itu mendukung tentunya tidak dilarang.
Kalau anda punya iPod/MP3 player, anda bisa berdoa dengan bimbingan doa secara audio yang bisa di download di http://www.pray-as-you-go.org