Siapakah Para Jesuit itu?
Jesuit adalah anggota Serikat Yesus, yaitu sebuah ordo religious dalam Gereja Katolik yang beranggotakan sekitar 19 ribu orang (laki-laki) yang tersebar di 6 benua dan 124 negara di berbagai penjuru dunia. Anggota Serikat Yesus ini terdiri dari para imam, bruder ataupun skolastik (frater) yang sedang belajar dalam proses pendidikan imam.
Bagaimana Asal Mula Jesuit?
Hidup seorang Jesuit diinspirasikan dan berdasar atas pengalaman persahabatan Santo Ignatius Loyola dengan 6 mahasiswa pascasarjana di Universitas Paris. Ketujuh mahasiswa ini berkumpul dan berikrar di Kapel di Bukit Monmartre pada tahun 1534 untuk tetap menjaga erat persahabatan mereka bahkan setelah mereka lulus dari universitas. Mereka memilih untuk hidup miskin sesuai dengan semangat injil dan pergi misi dan berjiarah ke Yerusalem. Mereka menyebut dri mereka “Amigos en el Senor”- “Sahabat dalam Tuhan”
Sang pemimpinnya bernama Inigo Lopez de Loyola, yang dikemudian hari dikenal sebagai Ignatius. Dia adalah anak bungsu dari keluarga bangsawan dari wilayah Basque di Spanyol utara. Dididik dan dilatih sebagai seorang bangsawan dan ksatria di masa kekuasaan Raja Ferdinand, dia mengidamkan kejayaan sebagai ksatria dengan pedang dan baju zirahnya.
Ketika Ignatius dilahirkan pada tahun 1491, Jaman abad pertengahan baru saja berakhir dan jaman renaissance baru saja merasuki Eropa. Dengan demikian bisa dipahami bahwa Ignatius hidup dalam dua pengaruh jaman dan dunia yang berbeda.
Eropa di akhir abad 15 adalah dunia yang diwarnai dengan penemuan-penemuan baru yang inovatif dan mengubah perabadan. Orang-orang eropa pada saat itu menjelajah sampai ke amerika dan afrika. Para ilmuwan menemukan peradaban Yunani dan Roma yang terpendam. Mesin cetak dan juga media cetak menjadi sebuah harapan sekaligus ujung tombak berkembangnya ilmu pengetahuan di kalangan kelas menengah. Jaman tersebut adalah jaman dimana humanisme baru lahir. Jaman tersebut adalah sungguh masa penuh perubahan yang radikal secara sosial dan budaya.
Dalam pertempuran heroic pada tahun 1521 untuk mempertahankan Benteng perbatasan Spanyol di Pamplona dari serangan artileri Prancis, kaki kanan Inigo terluka parah akibat peluru meriam. Dia ditawan oleh pasukan Prancis. Kagum akan keberanian dan semangat Inigo, pasukan Prancis ini menandu Inigo menyusuri wilayah Spanyol sampai ke Loyola, daerah asal Inigo. Inilah saat-saat penyembuhan panjang luka Inigo dimulai
Pada masa itulah, dia membaca beberapa buku-buku religious, satu-satunya bahan bacaan yang tersedia. Lewat buku-buku inilah dan juga masa-masa kesendirian bergulat dengan rasa sakit, pertobatan Inigo terjadi, yang pada akhirnya merupakan tonggak awal mula sejarah berdirinya Serikat Yesus. Ignatius mulai akrab dengan hidup doa, matiraga, dan juga aksi karitatif serta membaktikan dirinya kepada Tuhan. Pengalaman pahitnya harus berurusan dengan Inkuisisi Spanyol membuat dirinya berkeputusan menempuh studi lanjut untuk menjadi seorang imam.
Sebagai seorang mahasiswa di Paris, Ignatius rupanya cukup memikat beberapa rekan dalam lingkarang persahabatannya. Mereka pun cukup terlibat aktif dalam hidup doa dan olah rohani berdasarkan Latihan Rohani yang dikembangkan Ignatius. Setelah menyelesaikan studinya, para Jesuit pertama ini ditahbiskan menjadi Imam di Venice and mempersembahkan diri mereka kepada Paus Paulus III. Pada tahun 1540, Paus Paulus III mensahkan Formula Institusi Serikat Yesus yang menandai awal resmi berdirinya Serikat Yesus. Ignatius lalu dipilih menjadi pemimpin pertama, sebagai Superior Jendral sampai dengan akhir hayatnya pada tahun 1556 dalam usia 65 tahun.
Pendidikan Para Jesuit
Seseorang dapat dikatakan menjadi seorang Jesuit bila setelah menyelesaikan dua tahun novisiat lalu mengikrarkan kaul pertamanya: kemiskinan, kemurnian dan ketaatan.
Masa-masa setelah masa novisiat diwarnai dengan program pendidikan yang bervariasi dan cukup rigor, dalam rangka mempersiapkan diri untuk terjun dalam tugas pelayanan yang beranekaragam. Lebih jauh tentang hal ini silakan kunjungi website Provinsi Indonesia Serikat Yesus atau website Serikat Yesus Internasional
Apa Yang Dikerjakan Para Jesuit?
Para Jesuit bekerja di paroki, pelayanan retret, sekolah dan universitas. Mereka ada juga yang bekerja sebagai ahli hukum, psikolog, konselor, ilmuwan, peneliti, penulis buku, teolog dan filsuf.
Singkatnya, pada Jesuit mengerjakan banyak hal di aneka bidang. Misi mereka dimanapun adalah mewartakan iman akan Yesus Kristus dan memperjuangkan keadilan yang merupakan tuntutan dasar dari iman yang dihayati tersebut. Para Jesuit selalu berusaha untuk mewujudkan Kerajaan Allah, Citra Allah, Kasih Allah menjadi nyata dan dialami oleh semakin banyak orang jaman ini. Mereka adalah orang-orang dengan satu tujuan: Mewartakan kebaikan kepada dunia.
Sejarah Jesuit Terus Berjalan
Selama lebih dari 450 tahun para Jesuit mengalami perjuangan dan pengalaman hidup yang menakjubkan dalam karya mereka mewartakan kabar gembira. Selama masa itulah mereka juga banyak melayani orang lain lewat cara-cara baru dan juga mengejutkan.
Kami adalah orang yang selalu bergerak, kami siap berpindah tempat, siap berganti pekerjaan dan juga cara bekerja- sejauh dapat mengembangkan dan berguna bagi pelayanan kepada Gereja dan dunia. Kami selalu siap untuk mengerjakan segala sesuatu dan pergi kemanapun untuk mewartakan Kristus dan kabar gembiraNya dalam berbagai macam cara dan sarana.
Sekarang ini, kami para Jesuit juga merangkul siapa saja laki-laki dan perempuan untuk bersama-sama berbagi visi dan berjuang bersama mewartakan iman dan keadilan. Para Jesuit dan rekan awam di hadapan Tuhan Allah sendiri merenungkan pertanyaan penting dari Latihan Rohani Santo Ignatius sebagaimana diungkapkannya kepada para Jesuit pertama ketika bertumbuh bersama dalam hidup doa dan persahabatan mereka: Apa yang sudah aku perbuat untuk Kristus? Apa yang sedang saya perbuat untuk Kristus? Apa yang akan saya perbuat untuk Kristus?