Selasa, 31 Juli 2007

Santo Ignatius Loyola (31 July)

Membaca kisah pertobatan dan hidup Santo Ignatius selalu memberi inspirasi pada diri saya bahwa Tuhan tidaklah jauh dari realitas hidup manusia. Bila Tuhan berkehendak dan kita mau mendengarkanNya, maka sebuah “langkah besar” dalam hidup kita sedang dirintis bersamaNya.

Pertobatan Santo Ignatius memberi inspirasi bahwa “menemukan Tuhan” bukanlah soal yang “tidak mungkin”, sekalipun bagi seorang Inigo (nama kecil Ignatius), seorang putra bangsawan Basque Spanyol yang masa mudanya melulu dipenuhi dengan impian-impian heroisme, dan keduniawian. Dalam penderitaan sakitnya akibat berperang, Impian-impian tersebut berubah menjadi kehendak untuk mencari kehendak Tuhan, hidup dalam askestisme, berjiarah dan menolong sesama yang miskin dan membutuhkan. Mencari jalan yang terbaik dalam hidupnya untuk mengabdi Tuhan menjadi impian Ignatius yang terutama, walaupun seringkali harus melalui penghinaan, dinomorduakan dan dicurigai banyak orang. Kisah pertobatan Ignatius memberi inspirasi bagi kita bahwa dalam kesakitan, ketidakberdayaan kita, Tuhan tetap berkarya, dan sangat mungkin berkarya untuk sesuatu yang besar dalam hidup kita.

Perjalanan hidup Santo Ignatius memberi warisan berharga bagi banyak orang lewat Latihan Rohani yang disusun dan dikumpulkan dari pengalaman pertobatannya. Latihan Rohani yang menjadi jiwa dari Spiritualitas Ignasian telah membawa banyak orang untuk bertemu dengan Tuhan sendiri, dan semakin peka untuk mencari kehendakNya. Ordo Serikat Yesus yang didirikannya bersama 6 sahabatnya dari Universitas Paris pun memberikan banyak sumbangan yang berharga bagi Gereja dan dunia hingga saat ini. Pertobatannya membawa orang lain juga bertobat. Kisah Keterbukaan Ignatius terhadap sentuhan kehendak Tuhan dalam kisah pertobatannya merupakan sebuah catatan penting dan inspiratif bagi orang-orang beriman jaman ini yang sangat rentan dininabobokkan oleh berbagai macam tawaran dan pilihan yang seringkali mengaburkan nilai dan juga orientasi hidup kita.

Pertobatan Santo Ignatius tidak hanya mengubah dirinya, tetapi juga mengubah hidup ribuan pemuda (dan yang tidak terlalu muda, dan yang sudah tidak muda lagi) yang sampai dengan detik ini mengikuti dan menghidupi warisan rohaninya sebagai Jesuit di berbagai belahan dunia, dan juga tentunya lebih banyak lagi kaum awam yang menghayati spiritualitas Ignasian dalam hidup harian personal dan professional mereka.

Malam menjelang Pesta peringatan Santo Ignatius, yang adalah hari wafatnya, ketika merenungkan kembali kisah hidup Bapa Ignatius, saya boleh dengan rendah hati berkata bahwa pertobatan itu telah mengubah diri saya juga, dan semoga tetap demikian adanya. Kebahagiaan dan juga kegembiraan hidup yang saya alami tidaklah lepas dari kesadaran penuh atas Tuhan yang selalu hadir dalam diri saya. Kesadaran ini mungkin tidak akan penuh hadir seperti sekarang ini apabila saya tidak diperkenalkan secara mendalam pada Spiritualitas Ignasian, spiritualitas yang menggerakkan saya untuk mencari dengan tekun kehendakNya dalam hidup real: dalam kegembiran, kesedihan, ketakutan, keraguan, kekuatan dan kedosaan saya.

Saya sungguh bersyukur boleh menikmati rahmat kekayaan rohani ini yang memampukan saya untuk melihat Tuhan dalam segala hal – Finding God in All Things, and in all things to serve and to love. Sungguh sebuah rahmat yang tak terkira.

Buat para sahabat tercinta dalam Serikat Yesus: Selamat Pesta Santo Ignatius


Bookmark Artikel Ini:
Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Google Share on Facebook! Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy

1 comments:

Anonim mengatakan...

Selamat Pesta St. Ignatius!